Minggu, 11 Mei 2014

Bahagia....

Bahagia dan nikmat itu ada banyak..
Rasanya tdk cukup kata dan rasa utk mengungkapkan..
Jika Cobaan datang maka yakinlah bahwa hikmah juga akan selalu datang bersamaan, tidak pernah tidak. 
Alhamdulillah wa syukurillah...
Selalu ucapkan dlm setiap keadaan. 

Namun, salah satu contoh momen bahagia saya adalah ketika layar handphone atau layar komputer saya tertulis " your booking is confirmed"..
Kedua tangan saya langsung mengusap muka, Alhamdulillah ya Allah..
Senyum mengembang, pipi chubby makin terangkat, ngajak toss teman sebelah meja saya ataupun anak2 klo lg drmh..horraaay...

Kata2 itu means a lot buat saya, seperti dikedipin sama Adam Levine, eeeh.. :) *dosa dosa bukan muhrim 😜
Itu bs menandakan berhasilnya sya memesan tiket buat travelling, ngebook kamar hotel atau ngebook tempat wisata yg bs dgn e-ticket..

Bikin happy kaaan.... 
Yes, Banget pk banget. 

Then biasanya sya nelp "my soulmate, my travelmate, my very2 best friend ever" that is "laki gw" buat laporan..hihihi
Tapi apakah bahagiaku bahagianya (read:suami sya) juga?
ya iyalah.... (iya kan yah? *klo suami sya baca). 

Cuman biasanya takes times buat suami utk meresapi bahwa itu adalah bahagia. 😄.
Mengingat perannya bukan hanya sebagai partner in crime tapi juga sebagai penanggung jawab Dana 😎 *uhukk

Symptoms awal suami sih biasanya detak jantung smkin cepat, keringetan, pusing, sakit kepala, sampai kram otak..huahahahahaha...
"Ide apalg yg bini gw punya" ujarnya hahaha 😆

Satu hal yg pasti nikmat dan bahagia saya adalah bisa spend my life with you and our babies..

Di tahun 2006 tepatnya 22 April 2006 kami menikah. 

5 tahun awal perkawinan, kami habiskan utk beranak pinak dan membangun empire kasih sayang. Bahkan cerita kehamilan saya pada ketiga eh keempat (karena pernah satu kali keguguran) proses itu pun memiliki kenangan dan cerita masing2. 

Yang paling terkenang adalah di Tahun 2010, dimana setelah proses program anak yg very stressful yg kemudian dikaruniai anak lelaki, saya mendapat hadiah utk pergi ke Singapura. Dan ketika pulang dari plesiran pertama saya, saya diamanahi kehamilan anak ketiga (dimana umur abangnya saat diketahui hamil masih sekitar 2-3 bulan) 😅

Sampai di tahun 2012 (berselang 7 bulan setelah kelahiran anak ketiga) kami memutuskan untuk pergi Umroh.
Mekkah adalah sebaik baiknya kota yang ada di bumi Allah. Dan Madinah adalah kota yang penuh keberkahan, kota yg penuh cahaya akan Islam, dan Madinah adalah kota suci pilihan Allah untuk mahluk- yang paling sempurna akhir jaman, Nabi Muhammad Saw. 

Jadi harapan saya dan suami adalah bisa  menunaikan ibadah umroh terlebih dahulu sebelum menikmati bumi indah Allah yg lain, Insya Allah. 

Lanjut tahun setelahnya, kami alhamdulillah disibukkan untuk berdoa, berserah diri dan berikhtiar agar anak kami kedua yg saat itu tdk bs berkomunikasi (bahkan tdk bs berbicara) bisa berkembang sesuai umurnya. 
Waktu dan energi pada saat itu kami habiskan utk abang Dika. Yang Alhamdulillah semakin membuahkan hasil dan semoga terus penuh kejutan bahagia ya nak, Insya Allah Amien.

Hampir 3 tahun lamanya kami tidak bepergian kemana pun, karena waktu dan dana yg kami punya kami ikhlaskan dgn bahagia utk perkembangan terapi abang. 

Sampai di tahun 2014, keadaan rumah mulai mandiri. Anak2 yg semakin besar dan bisa diajak berkomunikasi, perkembangan abang yg sangat signifikan alhamdulillah, juga loyalnya dan adanya chemistry yg baik antara anak2 dan susternya. 
Membuat kami memutuskan utk sejenak pergi berdua saja. 

Membiarkan kaki kami lelah utk berjalan mengeksplore tempat baru karena kami lelah terlalu lama duduk utk fokus merenungi dan mencari solusi masalah, yg membuat kami alami berdebat untuk mencari jalan dan membaca peta agar tidak tersesat, sebab kami bosan pada rutinitas yg mengharuskan tidak pernah ada kata menyalahkan ketika masalah datang, dan membiarkan kami merasakan syahdunya kata-kata "hidup saya sangat indah denganmu", karena sebelumnya kami sangat lihai menari walau dalam hujan. 

Dan akhirnya di bulan Mei 2014, kami memulai trip kami lagi. Semoga tahun tahun berikutnya akan terus ada cerita perjalanan indah (hingga waktu kami tiba utk kembali kepada Sang Kuasa) Amien. 


*secuil kisah buat my lovely hubby, ayah Budhi..

Tidak ada komentar: